Thursday, July 12, 2007

SEPARATIS OH SEPARATIS

Separatis di Indonesia bukanlah isue baru, tetapi tetap saja menjadi masalah yang sangat sensitif. Akhir-akhir ini kian berhembus kencang tentang makin nyatannya gerakan separatis. Memang maping daerah gerakan separatis , masih belum berubah, masi tetap sama. Papua, Maluku, Aceh masih menjadi wilayah Republik Indonesia yang masih bergeliat akan gerakan separatisme. Sebelum nya gerakan separatisme sempat memuncak di Timor-Timur yang berujung lepasnya wilayah itu dari pangkuan bumi pertiwi.
Munculnya insiden Cakalele dimaluku, pengibaran bendera Bintang Kejora di Papua, rencana pendirian partai lokal GAM di Aceh, adalah letupan-letupan yang muncul belakangan ini. Pertanda apakah ini?
Gerakan separatisme umumnya dilatar belakangi dengan semangat melepaskan diri dari NKRI. Gerakan separatisme di Indonesia umumnya dikendalikan dari luar negeri. Para tokoh itu mengandalkan loby internasional untuk menghidupkan sepak terjangnya. Ternyata efektifitas loby mereka cukup berhasil. Ini terbukti dengan campur tangannya negara atau lembaga di luar Indonesia yang "mendukung" walaupun masih samar-samar bentuk dukungannnya.
Memang ini merupakan PR berat bagi bangsa Indonesia. Membumi hanguskan gerakan separatisme rasannya sangat sulit dilakukan dengan waktu yang singkat. Sepertinya pendekatan operasi militer tidaklah terlalu efektif. Karena pastinya kelompok ini akan menggunakan isu pelangaran HAM untuk memperkuat posisi mereka di mata internasional.
Tampaknya benang merah dari munculnya gerakan separatis di Indonesia adalah ketidak adilan. Sistem pembangunan yang salah diterapkan pada masa lalu nampaknya masih melekat di banyak tokoh gerakan ini dan juga pengikutnya. Pembenaran akan "ketidak adilan" ini adalah bahwa secara ekonomi, daerah yang kini di soroti terdapat gerakan separatisme adalah daerah yang jauh dari kata makmur.
Suka atau tidak nyatannya gerakan separatisme di bumi Indonesia ada. Gerakan ini bisa menjadi bom waktu yang siap meledak jika pemerintah dan bangsa ini tidak cermat dan tanggap menepis wacana separatisme. Separatis oh separatis....

No comments: