Thursday, June 7, 2007

"KUDA HITAM" DI PILKADA DKI

Hari ini Kamis 07 Jini 2007 adalah hari terakhir pendaftaran para calon gubernur yang diusung oleh Parpol untuk bertarung pada Pilkada DKI. Intrik dan manuver politik kentara sekali mewarnai aktivitas politik menjelang berakhirnya masa pendaftaran yang akan ditutup pada jam 24.00 WIB nanti malam. Pasangan Cagub dan Cawagub telah mendaftarkan diri ke KPUD adalah Fauzi Bowo-Prijanto yang diusung beberapa Parpol yang tergabung dalam Koalisi Jakarta, Sedangkan pasangan Adang Dorodjatun- Dani Anwar yang digawangi PKS sampai sore ini belum mendaftar. Begitupun dengan pasangan yang baru muncul Agum Gumelar- Didik J Rachbini yang diusung PKB juga masih belum mendaftar. Tampaknya menjelang detik-detik terakhir masa penutupan pendaptaran para Tim Sukses masing-masing calon gubernur ini masih saling intip kekuatan lawannya.
Yang tak kalah menariknya adalah makin mengerucutnya wacana calon independent diluar Parpol sebagai alternatif calon gubernur. Jika dalam putusan Mahkamah Konstitusi calon independent dalam Pilkada DKI diperbolehkan tentu peta politik akan semakin terbuka dan masyarakat akan semakin mempunyai banyak pilihan untuk menentukan siapa yang akan mengisi orang nomer satu di Ibu Kota. Para kandidat independent pun tengah bersiap diri untuk maju diantaranya pasangan Sarwono-Jefry Geovanie yang memutuskan menjadi calon independent setelah ditelikung Parpol yang sebelumnya mencalonkan pasangan ini. Ada juga nama pasangan Faisal Basri - Rano Karno.
Wacana calon independent inilah yang membuat kubu Cagub dari Parpol menjadi gelisah. Karena calon independent ini bisa menjadi "kuda hitam" saat Pilkada nanti.
Janji tinggal janji tampaknya inilah potret politik yang terpampang di mata masyarakat Jakarta menjelang kampanye Pilkada. Banyak janji, banyak memberi mimpi, banyak memberi harapan tetapi nyatannya banyak mengingkari, banyak mengelabui, banyak menyakiti inilah faktannya.
Masyarakat Jakarta yang kenyang akan janji manis para polistisi yang kebanyakan berasal dari Parpol pastilah dapat tergoda dengan calon independent. Atau jika tingkat kepercayaan kepada politisi makin berkurang maka Golputlah yang menjadi pilihan.

No comments: