Thursday, March 15, 2007

SUPORTER BOLA RUSUH


Foto by Bataviana/Bangaco
Lempar Molotov: Seorang pelaku tindakan anarkis melemparkan bom molotov saat terjadi aksi masa di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Kembali sepak bola nasional ternodai karena ulah sekelompok penontonnya, baik yang terjadi di dalam maupun saat di luar stadion.Kejadian memalukan seperti ini kerap saja terulang. Yang terakhir terjadi adalah bentrokan antara suporter Persija dan suporter Persita di Tanggerang, Rabu 14 Maret 2007 kemarin. Minggu sebelumnya juga terjadi aksi brutal penonton ini, diantaranya bentrokan antara suporter Persija dan pendukung Persikabo di Bogor, rusuh pendukung Persib yang memaksa masuk stadion menyaksikan Persib vs Arema di Bandung. Prestasi "rusuh" dalam setiap berputarnya Liga Indonesia nampaknya menjadi hal yang sangat menonjol ketimbang prestasi dari sepak bola itu sendiri.
Timbul keirian saya terhadap aksi tertib penonton sepakbola di negara - negara yang telah mendunia kompetisi lokal nya. Padahal aparat keamanan yang mengawal jalannya pertandingan pun terkadang tak terlihat. Pemandangan ini sangat kontras dengan di Indonesia, meski aparat keamanan jelas - jelas berjejer di sekitar lapangan pertandingan, masih saja para penonton bisa dengan mudahnya melakukan aksi brutal.Padahal aparat keamanan sudah dibekali dengan peralatan bersenjata tapi toh seperti tidak ada rasa ketakutan terhadap aparat .Atau malah salah satu penyebab kerusuhan suporter ini akibat "show off" nya aparat keamanan selama mengawal pertandingan.
Emosi positif penonton yang meluap dari rasa Fanatisme terhadap kesebelasan yang didukungnya saat menikmati pertandingan berubah menjadi energi negatif ketika melihat aparat keamanan berseragam "militer" dengan menenteng senjata akhirnya jika terjadi percikan yang memancing amarah seperti saling ejek antar suporter,atau keberfihakan wasit saat memimpin pertandingan maka meledaklah emosi ini menjadi liar.
Perlu kiranya dikaji ulang sistim keamana yang efektif dengan pendekatan yang persuasif terhadap para penonton perandingan sepak bola. Bisa jadi citra aparat keamanan yang belum pulih benar dimata publik tidak begitu tepat untuk diterjunkan mengawal pertandingan sepakbola.

No comments: