Wednesday, May 23, 2007

RAPOR MERAH POLISI

Polisi tembak penjahat sudah biasa. Polisi tembak polisi baru luar biasa. Inilah faktannya. Kembali Rapor merah ditunjukan personil Polisi. Selama tahun 2007 ini telah terjadi beberapa kasus polisi tembak polisi . Adalah Mantan Kasat Lantas AKP Rony Pasaribu menembak mantan anak buahnya Briptu Hidayat hingga tewas. Usai menembak, AKP Rony melakukan bunuh diri dengan menyarangkan peluru kediri sendiri hingga tewas.Kejadia ini berlangsung di Hotel Asmat, Merauke, Papua, Selasa 22 Mai 2007.
Semenjak Januari hingga Mai 2007 saja telah terjadi beberapa kali polisi melakukan kesalahan fatal mengumbar pelurunya hingga menyebabkan kematian baik kepada rekan polisinya atau non polisi. Kejadian itu diataranya terjadi di Semarang 13 Maret 2007 , Briptu Hance menembak atasannya Wakapolwil Semarang AKBP Lilik Purwanto hinga tewas. Selain menembak rekannya sesama polisi, ada juga kejadian akibat kelalaian penggunaan senjata oleh polisi seperti yang terjadi di Surabaya 2 Mai 2007 Briptu Deny Bagus Harioyono menembak istrinya, yang lebih heboh lagi terjadi di Bekasi, 28 Agustus 2007 Anggota Polres Bekasi Timur Aipda Sahudin Debatara Simamora menembak mati istrinya, Kapten CAJ Adiana Siringgo-Ringgo, setelah menembak, Sahudin lalu mencoba bunuh diri tapi gagal.
Tentu ada sederet kasus serupa yang terjadi melibatkan oknum polisi akibat kelalaian pengunaan senjata api. Insiden penembakan yang dilakukan polisi ini membuktikan adannya masalah di tubuh Polri. Dengan kata lain ada sistem yang tidak berjalan.
Banyak kritik diarahkan kepada Polri untuk menarik senjata yang berada di tangan personil polisi. Tentu ini bukan solusi yang tepat. Janggal juga polisi bertugas tanpa membawa senjata. Senjata adalah alat pengamanan dan pertahanan saat melakukan tugas di lapangan. Jika Indonesia sudah mampu menekan angka kriminalitas berada di titik nol, barulah polisi tidak perlu membawa senjata. Fakta dilapangan bahwa tingkat kriminalitas makin tinggi di Indonesia, apalagi salah satu faktor maraknya aksi kriminalitas adalah masalah kesenjangan ekonomi dan kemiskinan yang masih akrab dengan kebanyakan rakyat. Nah disinilah peran polisi sangat diperlukan untuk melindungi dan mengayomi masyarakat.
Polisi sebagai aparat penegak hukum terdepan dan bersentuhan langsung dengan masyarakat memang mempunyai tugas yang teramat berat. Tekanan tugaspun bisa menjadi faktor pemicu tindakan Personil polisi diluar kendalinya. Apalagi Polisi mempunyai senjata ditangannya, jika ada faktor pemicu yang mengakibatkan kontrol polisi melemah maka akan sangat mungkin senjata itu menjadi sesuatu yang digunakan untuk memecahkan masalah.
Sepertinya Polri tidak cukup hanya sekedar melakukan tes psiqologi untuk menentukan layak tidaknya personil polisi mengenggam senjata. Terpenting adalah Polri melakukan pembenahan menyeluruh terutama sistem perekrutan , sistem pendidikan dan pembinaan.

No comments: