Monday, May 21, 2007

9 TAHUN REFORMASI


H.M Soeharto

Tepat hari ini 21 Mai, 9 tahun yang lalu, Soeharto turun tahta. Jabatan presiden yang dipegangnya selama 32 tahun berakhir yang ditandai dengan pidato pengunduran dirinya. Tanggal lengsernya Soeharto ini diperingati sebagai peringatan reformasi karena mundurnya Soeharto sebagai presiden adalah menjadi moment terpenting dalam sejarah reformasi di tanah air.
9 tahun berlalu, semenjak reformasi bergulir Indonesia telah berganti presiden 4 kali, Sejak dilimpahkan jabatan presiden dari Soeharto ke Habibie, Lalu lewat pertarungan dramatik di Sidang Umum MPR, Gus Dur terpilih sebagai presiden . Hanya menjabat 2 tahun kemudian Gus Dur dilengserkan parlement dan digantikan Megawati yang waktu itu menjabat wakil presiden. Melalui pemilu 2004 yang merupakam pemilu presiden secara langsung akhirnya mengukuhkan Susilo Bambang Yudhoyono menjadi presiden RI yang ke 5 .
Gerakan reformasi berhasil merubah ”wajah” Indonesia menjadi negara yang terbuka, yang tidak elergi terhadap kritik dan demonstrasi. Indonesia menjelma menjadi negara demokrasi. Hal inilah yang menjadi kebanggaan dari bergulirnya reformasi selama ini. TIDAK untuk hal lainnya. Kondisi ekonomi yang belum pulih semenjak krisis ekonomi, kesenjangan sosial yang masih mencolok, penegakan hukum yang jalan ditempat, korupsi yang masih menjadi budaya menjadi momok menakutkan pasca reformasi bergulir.
Sejatinya bukan hal inilah yang menjadi tujuan reformasi. Hakekatnya reformasi merubah keadaan yang tidak baik menjadi baik. Nyatannya sampai hari ini masih banyak keadaan yang belum berubah terutama yang berhubungan langsung dengan kebutuhan pokok keseharian rakyat banyak. Masih banyak rakyat yang tidak bisa makan akibat miskin, masih terdengar jerit buruh yang di PHK dan tidak mendapatkan upah yang layak, masih banyak rakyat meninggal karena sakit yang tak terobati akibat tak tersentuh rumah sakit, masih banyak para pemuda yang telah menamatkan pendidikannnya namun masih menganggur, masih banyak pungli yang makin terang-terangan disekitar kita, masih banyak anak-anak berkeliaran di jalan-jalan untuk mengemis, masih banyak dan masih banyak lagi hal lainnya yang belum juga berubah.
Tentu sudah banyak hal yang dilakukan para pemimpin negara pasca lengsernya Soeharto, namun belum juga mampu membuat rakyat tersenyum dalam menjalani harinnya. Masih terlalu berat luka yang hinggap di bumi pertiwi ini. Untungnya rakyat Indonesia di anugerahi kesabaran yang tak terhingga untuk menunggu perubahan itu. Rakyat masih tetap memaksa senyum nya keluar walaupun keadaan sudah tak mewajibkan mereka tersenyum. Akan kah kesabaran ini bertahan?

No comments: