Wednesday, May 23, 2007

SATRIA ITU BERNAMA AMIN RAIS


Foto: Asiaweekmegazine
AMIEN RAIS

Katakanlah kebenaran walaupun itu pahit. Mungkin filosofi itu yang melekat di sanubari seorang Amien Rais. Siapa tak kenal sepak terjang beliau baik sebagai seorang akademisi maupun sebagai seorang tokoh politik. Banyak kisah Amien Rais yang telah terdokumentasikan oleh publik. kali ini Amin pun melakukan pembelajaran terhadap bangsa ini tentang kejujuran. Amien mengakui telah menerima aliran dana nonbudjeter DKP (Departemen Kelautan dan Perikanan) yang waktu itu dipimpin Rohmin Dahuri untuk kepentingan kampanye pada pemilu Pilpres 2004 lalu. Kasus DKP memang sedang hangat-hangatnya menjadi sorotan publik karena dana nonbudgeter DKP ini telah mengalir kemana-mana yang terindikasikan suatu tindakan korupsi karena mengunakan keuangan negara bukan pada tempatnya. Kasus DKP inilah yang menyeret Rohmin Dahuri ke meja hijau sebagai tersangka korupsi dana nonbudgeter DKP ini. Dalam persidangan, Rohmin membuka tabir aliran dana DKP. Ia memaparkan kemana saja dana itu disalurkan . Bukti-bukti akan aliran dana itu tercatat lengkap oleh Rohmin . Bukti inilah yang kemudian membuat kebakaran jenggot banyak politisi di negeri ini.
Yang menarik, ternyata aliran dana itu pun hinggap ke pada para peserta kontestan dalam Pemilu Pilpres 2004. Data yang beredar di publik (liputan.6.com) bahwa tim sukses Amien Rais menerima dana Rp 400.000.000, Mega Center menerima dana Rp 208.000.000,tim sukses SBY-Jk menerima Rp 387.000.000, Blora Center menerima Rp 40.000.000, tim sukses Wiranto Rp 20.000.000. Aliran dana inilah yang menjadi bola panas yang menggelinding hingga menjadi komoditas isu politik nasional. Karena jika benar maka para penerima dana ini pun bisa dijebloskan kedalam penjara karena melanggar undang-undang pemilu . Bahkan Presiden yang sekarang berkuasa pun dapat digulingkan kekuasaannya karena Undang-undang Pemilihan Presiden jelas menyebutkan bahwa jika terbukti menerima dana pemerintah, para calon presiden bisa dipenjara maksimal dua tahun penjara dan batal menjadi presiden.
Terlepas benar atau tidaknya aliran dana non budjeter DKP yang hinggap pada para politisi itu, biarlah waktu yang menjawabnya lewat proses pengadilan. Yang pasti langkah Amien Rais yang jujur menyuarakan nuraninnya dan mengakui kalau tim suksesnya menerima aliran dana itu merupakan sikap kesatria. Kejujuran seperti ini sangat langka dan mahal sekali hargannya. Pastilah Amien telah mempunyai hitung-hitungan nya sendiri. Reputasi yang menurun atau bahkan hukuman bui bisa diterima Amien atas kejujuran tersebut. Simpati atas sikap Amien layak kita berikan kepada tokoh reformasi Amien Rais.
Selama berjuang Sang Kancil..!!!

2 comments:

Anonymous said...

AR dengan segala ketelanjangannya memang sering terasa naif dan aneh ditengah2 rimba liar perpolitikan lokal dan global yg carut marutnya gak bisa lagi disibak dengan ketajaman mata hati semata.

pentas komedi kekuasaan itu tidak hitam, tidak juga putih; ada banyak gradasi warna transaksi yg harus diwaspadai ke arah mana ia akan berujung, ketika angin berubah, dan memungkiri perselingkuhan dengannya bukan pilihan.

Bangaco said...

Setuju..Mas, tetapi selingkuh itu indah yang menyebabkan semua warna jadi abu-abu...