Thursday, April 26, 2007

40% WARGA JAKARTA AKAN MENGENDARAI SEPEDA


Foto by cicle.org
Melaju: Pengguna sepeda melaju di tengah kemacetan lalu lintas.

Tak disangakal, tingkat polusi udara di Jakarta tergolong tinggi. Dan kata macet sudah sangat membumi bagi warga Jakarta. Dua hal inilah yang identik dengan Kota Metropolitan ini. Banyak solusi yang telah diberikan dari Pemda DKI maupun para pakar transportasi untuk mengatasi kedua hal itu. Yang akhir-akhir ini mengemuka adalah dengan mengangkat wacana penggunaan sepeda sebagai sarana transportasi . Salah satu Komunitas yang aktif menyuarakan ini adalah Bike To Work (BTW). Komunitas BTW inipun telah aktif menggunakan sepeda sebagai sarana transportasi dikesehariannya. Wacana bersepeda ini yang akhirnya melahirkan tuntutan agar disediakan jalur khusus bersepeda di jalan raya ibu kota.
Pengamat transportasi, Darmaningtyas pun turut mengamani wacana bersepeda bagi warga Jakarta. Ia menyatakan "Kalau budaya bersepeda itu mau dijalankan, bikin dulu jalur-jalurnya. Karena dengan begitu masyarkat akan tertarik, di samping kita juga harus membenahi sistem angkutan umumnya," .Ia optimistis jika hal ini dapat dilaksanakan di DKI Jakarta, 40 persen dari penduduk Jakarta akan menggunakan sepeda. Ia mencontohkan, di Bogota pada awal pembuatan jalur sepeda tahun 2004, jumlah sepeda yang lalu lalang hanya sekitar tiga persen atau 210 ribu penduduk negara itu. Namun pada tahun 2006, jumlah pengendara sepeda bertambah hingga menjadi 16 persen. Di Bogota sendiri awal-awalnya juga sedikit, sekitar tiga persen dari tujuh juta jumlah penduduknya. Tapi 2006 sudah menjadi 16 persen. Dan saya yakin dalam jarak tempuh kurang dari 5 kilometer orang pasti akan menggunakan sepeda, artinya besar kemungkinan 40 persen penduduk di Jakarta akan menggunakan sepeda," katanya.
Menarik memang apa yang disampaikan pengamat transportasi ini. Sepertinya hal ini dapat menjadi salah satu solusi untuk menagatasi kemacetan lalu lintas dan polusi udara di Jakarta. Tentu secara teknis pengadaan jalaur khusus bersepeda di jalan raya menjadi komponen penting yang harus disiapkan Pemda DKI untuk memancing dan menumbuhkan minat warga melirik bahkan beralih ke sepeda sebagai alat transportasinya. Pemaparan diatas memang terbilang ideal . Kenyataanya pastilah sulit sepeda bersaing dengan kendaraan bermesin khususnya motor. Karena kepemilikan motor sangat mudah. Selain harga yang terjangkau , konsumen dimanjakan dengan fasilitas pembelian secara kridit dan sangat mudah proses mendapatkannya. Dengan menggunakan motor, pengendara hanya tinggal memutar gas, duduk manis, tanpa perlu bersusah-susah dapat mengelilingi Jakarta. Tentunya berbanding terbalik dengan menggunakan sepeda yang membutuhkan effort lebih bagi penggunannya. Mampukah sepeda bersaing dengan kendaraan bermotor ini di jalan Jakarta?




No comments: